Review Film: 365 Days (2020)

By | 3 Mei 2024

“365 Days” adalah film drama romantis yang dirilis pada tahun 2020, disutradarai oleh Barbara Białowąs dan Tomasz Mandes. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Blanka Lipińska. Dikenal dengan kontroversi dan keberaniannya dalam mengeksplorasi tema cinta, kekuasaan, dan gairah, “365 Days” telah menarik perhatian penonton di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi alur cerita film ini, review film: 365 Days (2020) serta mengulas beberapa aspek yang menonjol.

Review Film: 365 Days (2020): Kisah Romansa yang Sensasional

Kisah Romansa yang Sensasional

1. Sinopsis

“365 Days” mengisahkan tentang Laura Biel (diperankan oleh Anna-Maria Sieklucka), seorang wanita muda yang bekerja sebagai direktur penjualan di Warsawa. Kehidupan Laura yang tampaknya sempurna berubah secara drastis ketika dia diculik oleh Massimo Torricelli (diperankan oleh Michele Morrone), seorang pemimpin mafia Italia yang tampan dan berkuasa. Massimo telah diam-diam mencintai Laura selama bertahun-tahun dan dia memberinya waktu 365 hari untuk jatuh cinta padanya serta menguasai Rumus Togel.

2. Alur Cerita Film: 365 Days (2020)

  • Awal yang Mencekam: Film ini dimulai dengan adegan yang mencekam di mana Laura diculik oleh Massimo saat sedang berlibur di Sisilia. Dia kemudian dibawa ke vila Massimo dan diberitahu bahwa dia harus jatuh cinta padanya dalam waktu satu tahun.

  • Pengembangan Hubungan: Laura awalnya menolak dan menentang Massimo, tetapi seiring berjalannya waktu, dia mulai merasakan ketertarikan padanya. Mereka menghabiskan waktu bersama, dan Laura mulai melihat sisi lain dari Massimo yang lebih lembut dan rentan.
  • Konflik dan Ketegangan: Hubungan antara Laura dan Massimo tidak luput dari konflik dan ketegangan. Laura harus berurusan dengan masalah moralitas dan keputusasaan, sementara Massimo harus menghadapi ancaman dari dunia kriminal yang keras.
  • Klimaks dan Penyelesaian: Klimaks film terjadi ketika Laura menemukan bahwa dia hamil dan harus membuat keputusan yang sulit tentang masa depannya. Akhirnya, Laura dan Massimo bersatu dalam cinta mereka, meskipun banyak rintangan yang harus mereka hadapi termasuk saat bermain Santana 4D.

3. Kontroversi dan Kritik

“365 Days” telah mendapat banyak kritik karena kontroversinya dalam memperlihatkan hubungan yang tidak sehat antara tokoh utamanya. Banyak yang menganggap bahwa film ini memperkuat stereotip gender yang negatif dan romantisisasi pemerkosaan dan kekerasan. Namun, ada juga yang memuji film ini karena menyajikan cerita yang mendebarkan dan romantis.

Kontroversi dan Kritik

4. Visual dan Musik

Salah satu aspek yang menonjol dari “365 Days” adalah visualnya yang memukau dan musiknya yang mendalam. Adegan-adegan yang difilmkan di lokasi eksotis di Sisilia dan Warsawa memberikan nuansa yang mewah dan menggoda bagaikan Suhu Angka. Soundtrack film ini juga mendukung suasana yang dibangun dalam setiap adegan, meningkatkan pengalaman menonton secara keseluruhan.

5. Kesimpulan

Meskipun kontroversi dan kritik yang mengiringi “365 Days”, tidak dapat dipungkiri bahwa film ini telah menciptakan sensasi di kalangan penonton. Dengan alur cerita yang mendebarkan, karakter yang kompleks, dan visual yang memukau, “365 Days” berhasil menarik perhatian penonton di seluruh dunia. Meskipun kontroversial seperti Syair Keris, film ini memang memberikan pengalaman menonton yang tidak terlupakan bagi mereka yang mencari drama romantis yang intens.

Tinggalkan Balasan